Tuesday, November 8, 2011

PENERAPAN SISTEM INFORMASI PADA BIDANG HRD (PERSONALIA)

Sistem informasi manajemen (SIM)

Sistem informasi manajemen menghasilkan informasi yang diperlukan oleh manajemen dari berbagai tingkatan dan bagian. Sistem informasi manajemen yang menghasilkan informasi tersebut merupakan gabungan dari sub-sub sistem yang membentuknya. Diantara sub-subsistem yang membentuknya tersebut harus terjalin kerjasama yang harmonis.
Pengelola (manajemen) informasi harus dapat menampung data dari berbagai sumber, mengolahnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan mendistribusikan informasi hasil pengolahannya ke berbagai pihak yang memerlukannya. Sesuai dengan konsep sistem informasi yang didistribusikan tersebut harus berkaitan satu sama lain secara harmonis.
Komputer tidak dapat berbuat banyak dalam meningkatkan kualitas informasi (akurat, relevan, tepat waktu dan lengkap). Komputer hanya membantu meningkatkan kecepatan dan keakurasian sedang masalah lainnya seperti relevansi, ketidak harmonisan antar bagian dan antar aplikasi sistem informasi manajemen dengan pemakainya tidak dapat dibantu oleh komputer. Untuk mengatasi masalah ini orangga menggunakan metode dan teknik dalam pengembangan sistem informasinya
Dalam Bidang personalia mempunyai dua fungsi pokok sebagai berikut:
a). untuk menjamin kerjasama dalam pengembangan dan administrasi berbagai kebijaksanaan yang mempengaruhi orang-orang yang membentuk organisasi.
b). untuk membantu para manejer mengelola sumber daya manusia
Berbagai pendekatan dalam manejemen personalia.
Kosep-dasar dasar manejemen personalia telah dikemukakan, Berbagai pandangan tersebut penting agar manejemen personalia dan sumberdaya manusia dilakukan dalam perspektif yang benar.
Pandangan-pandangan itu mencakup :
1. Pendekatan Sumber daya Manusia
2. Pendekatan Manajerial
3. Pendekatan System
4. Pendekatan Proaktif
Jadi fungsi yang diterapkan oleh SIM pada bagian personalia untuk:
• Sim tersebut bisa berfungsi sebagai absensi karyawan
• Untuk melihat prestasi karyawan
• Untuk melihat golongan karyawan
• Untuk melihat peningkatan aktivitas karyawan ataupun penurunannya.
• Dll.

Salah satu contoh perusahaan yang menerapkan SIM pada bagian personalia.
LG Electronics, Inc (LG) adalah pemimpin global dan inovator dalam teknologi elektronik konsumen, komunikasi mobile dan home appliances, mempekerjakan lebih dari 84.000 orang yang bekerja di 112 operasi termasuk 81 anak perusahaan di seluruh dunia. Pada tahun 2008, penjualan secara global mencapai $ 44.7 milyar, LG terdiri dari lima unit bisnis – Home Entertainment, Mobile Communications, Home Appliance, penyejuk udara dan Business Solutions. LG adalah salah satu terkemuka di dunia produsen panel datar TV, produk audio dan video, mobile handset, AC dan mesin cuci.
LG Electronics didirikan pada tahun 1958 dan sejak itu memimpin jalan ke era digital yang maju berkat keahlian teknologi manufaktur yang diperoleh oleh banyak home appliances seperti radio dan TV. LG Electronics telah meluncurkan banyak produk baru, diterapkan teknologi baru dalam bentuk perangkat mobile dan TV digital di abad 21 dan terus memperkuat statusnya sebagai perusahaan global.
Sistem Informasi Manajemen PT. LG Electronic Indonesia dalam Mengendalikan Inventori.
PT. LG Electronics Indonesia memiliki suatu portal yang terdiri dari sistem-sistem yang dapat diakses oleh semua pegawai PT. LG Electronics Indonesia yang berada di seluruh Indonesia. Portal tersebut dinamakan LG Electronics Enterprise Portal atau dapat disingkat dengan LGEP. Seluruh pegawai yang telah memiliki akses resmi dapat menggunakan portal ini untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan. Akses tersebut berupa e-mail yang didapatkan secara resmi dari PT. LG Electronics Indonesia. Sehingga dengan log in menggunakan e-mail tersebut ke dalam portal ini seluruh pegawai akan mendapatkan atau memberikan informasi terbaru mengenai data-data perusahaan. Namun, portal dan e-mail ini hanya dapat diakses di lingkungan perusahaan saja.
Yang dibahas dalam bagian ini adalah suatu system yang digunakan oleh PT. LG Electronics Indonesia dalam mengendalikan inventori yang dimiliki perusahaan. System ersebut dinamakan Global Digital Logistic System atau dapat disingkat dengan GDLS.
Sistem ini berfungsi untuk :
• Mengetahui pengiriman barang dari pusat ke cabang perusahaan ataupun sebaliknya, meliputi ekspedisi yang digunakan dalam pengiriman, barang-barang apa saja yang dikirim dan kapan waktu keberangkatan dan kedatangan barang setelah sampai di tujuan.
• Membuat jadwal-jadwal pengiriman barang dari pusat ke cabang perusahaan ataupun sebaliknya, meliputi zona tujuan, rute perjalanan dan no truk yang digunakan untuk melakukan pengiriman.
• Mendapatkan informasi mengenai jumlah persediaan barang yang tersedia di gudang perusahaan baik gudang pusat maupun cabang.
• Mengetahui apakah adanya pengembalian barang yang telah dikirim dikarenakan adanya barang yang tidak laku terjual ataupun barang yang telah rusak/cacat.
• Mengetahui berapa nilai barang yang telah dikirim atau diterima termasuk biaya loading barang ke gudang dan biaya tambahan lainnya.
Sistem ini terdiri dari beberapa subsistem yang memiliki fungsi berbeda berdasarkan tujuan penggunaan data, antara lain :
§ Delivery
Dalam subsistem ini dapat digunakan untuk membuat jadwal pengiriman barang, untuk mengkonfirmasi pengiriman barang, untuk mengalokasikan truk yang digunakan untuk pengiriman barang, untuk mengetahui status pengiriman barang dan untuk mengetahui apakah ada pengiriman yang tertunda atau keterlambatan atas pengiriman barang.
§ Cost
Dalam subsistem ini dapat digunakan untuk me-manage berbagai faktor-faktor pengiriman (biaya-biaya lain, kondisi barang, wilayah tujuan, tarif yang digunakan), untuk mengetahui apabila terjadi kesalahan selama pengiriman, untuk me-manage pengiriman barang termasuk biaya-biaya atas pengiriman tersebut.
§ Stock
Dalam subsistem ini dapat digunakan untuk mengetahui status penerimaan barang, perhitungan fisik persediaan barang di gudang dan status persediaan barang.
§ Return
Dalam subsistem ini dapat digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengembalian barang yang tidak laku terjual dan rusak/cacat.
Dampak dari Penerapan Sistem Informasi Manajemen
Dengan adanya system GDLS ini, seluruh pegawai PT. LG Electronics Indonesia dapat mengetahui bagaimana kondisi inventori perusahaan yang berada di gudang pusat maupun cabang. Begitu pula, apabila terjadi masalah atau kesalahan yang berhubungan dengan inventori sehingga dapat segera diatasi langsung oleh pegawai yang berwenang. Hal ini akan meningkatkan efisiensi dan efektifitas biaya dan kinerja perusahaan.
Sumber:
Wikipedia.org
Peutah.com

0 comments:

Post a Comment

Popular Posts

 
© Copyright 2035 KOKA | BLOG
Theme by Yusuf Fikri